Hendropriyono: Jangan Biarkan Al Qaeda Lakukan Konsolidasi

Hendropriyono: Jangan Biarkan Al Qaeda Lakukan Konsolidasi
 
Jakarta - Untuk sementara waktu ini, aktivitas kelompok teroris dunia Al Qaeda akan terhenti dengan tewas pimpinanya Osama bin Laden atau yang bernama asli Usamah bin Muhammad bin Awaid bin Ladin oleh pasukan Amerika Serikat. Namun begitu, gerakan Al Qaeda jangan diberi ruang untuk melakukan konsolidasi dan memberikan aksi balasan.

"Dengan kematian Osama bin Laden memang untuk sementara akan menghentikan aktivitas Al Qaeda. Tapi kalau itu hanya berhenti di situ, bila aparat intelijen dan militer tidak terus menekan kelompok ini, Al Qaeda akan punya pengganti Osama yang akan melakukan konsolidasi," kata mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen (Purn) Abdullah Makhmud Hendropriyono kepada detikcom di Jakarta, Senin (2/5/2011) malam.

Oleh karena, itu pihak militer dan intelijen baik AS, Pakistan dan negara lainnya harus terus melakukan pengejaran-pengejaran dan terus mempersempit gerakan Al Qaeda. "Jadi jangan berhenti mengejar yang lainnya. Jangan berikan ruang gerak lagi. Sebab, kalau pengganti Osama sampai melakukan konsolidasi jaringannya. Diprediksikan aksi balasan pada bulan September mendatang akan terjadi," ungkapnya.

Indonesia, menurut Hendropriyono juga harus ekstra waspada dan tidak boleh lengah akan kemungkinan munculnya solidaritas dan rasa simpati yang emosional dari kelompok radikal dan teroris. "Walau sifatnya kelompok teroris Indonesia itu jaringan lokal, harus diwaspadai juga akan adanya aksi itu. Jaringan teroris dan radikal di Indonesia memang selama ini tidak atau bukan jaringan yang memiliki hubungan langsung denga Al Qaeda," terangnya.

Diakui Hendropriyono, selama ini jaringan terorisme Indonesia selalu dikaitkan dengan Al Qaeda karena sosok Hambali, buronan teroris yang diduga berada di luar negeri. Ia juga menilai tidak mungkin Osama bisa atau mau menemui orang sembarangan walau itu kelasnya teroris seperti Umar Patek.

"Osama selama ini dikenal kalau menemui orang tidak di sarangnya, tapi mencari tempat jauh dari sarangnya. Tapi tidak mungkin juga ketemu Umar Patek yang bukan levelannya itu. Itu naif sekali," ucapnya.

Hendropriyono juga menambahkan, kemungkinan selama ini Osama sudah ditangkap dan dibunuh karena mendapatkan perlindungan orang-orang tertentu di intelijen dan militer Pakistan. "Ya kalau sekarang itu bisa dilakukan, kemungkinan orang itu juga bermain dengan intelijen dan militer setempat," pungkasnya.

AS Dinilai Buang Jenazah Osama ke Laut karena Benci

AS Dinilai Buang Jenazah Osama ke Laut karena Benci

"Jenazahnya ditenggelamkan karena kebencian, bukan karena kondisi darurat. Makanya kita mengecam itu," ujar Ketua MUI Amidhan saat dihubungi detikcom, Selasa (3/5/2011).

Amidhan mencontohkan, kondisi darurat yang bisa menjadi dasar penenggelaman jenazah ke laut adalah seperti ketika pergi haji menggunakan kapal laut. Dalam perjalanan laut dari Indonesia menuju tanah suci Makkah yang memerlukan waktu 15 hari, bila ada orang yang meninggal dunia di perjalanan, maka saat itu jenazahnya bisa ditenggelamkan ke laut. Hal ini dikarenakan kapal tidak mungkin berlabuh, sedangkan pesawat seperti helikopter pun belum ada.

"Bahkan penjahat sekali pun, kalau dia Muslim dan meninggal harus dikebumikan. Nah dalam kasus Osama ini kan tidak ada keadaan darurat, artinya masih bisa diusahakan untuk dikebumikan," imbuhnya.

Buronan paling dicari AS, Osama bin Laden akhirnya berhasil ditembak mati oleh pasukan elite khusus AS, SEAL Team 6, di kota Abbottabad, Pakistan, Senin (2/5/2011) dini hari waktu setempat. Namun jazad gembong teroris itu segera dibuang ke laut dalam waktu 24 jam setelah Osama tewas.

AS beralasan hal tersebut untuk menghormati praktik dan tradisi Islam. Dalam ajaran Islam menyerukan jenazah orang yang meninggal harus dikuburkan dalam waktu 24 jam. Demikian penuturan seorang pejabat AS seperti dikutip dari Time.com, Selasa (3/5/2011).

"Kami memastikan bahwa hal tersebut ditangani sesuai dengan praktik dan tradisi Islam. Ini adalah sesuatu yang sangat serius, dan karena itu, ini sedang ditangani dengan cara yang tepat," ujar pejabat itu.

Pejabat itu mengatakan bahwa mereka tidak menemukan negara yang mau menerima jenazah teroris paling dicari itu. Sehingga dibuat keputusan untuk membenamkan jasad bin Laden di dasar laut.

Selain itu, AS tidak ingin ada kuburan Osama, karena dikhawatirkan akan menjadi tempat ibadah bagi pengikut Osama. Rumor lain menyebutkan AS telah meminta Arab Saudi untuk mengambil jasad pria berjanggut lebat itu, tetapi negara tempat kelahiran Osama itu menolak.

HTI: Perayaan Kematian Osama Itu Aneh

Foto: Getty Images

JAKARTA - Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto menilai perayaan besar-besaran yang dilakukan rakyat Amerika Serikat menyambut berita kematian pimpinan Al-Qaeda Osama bin Laden adalah hal aneh. Sebab, menurutnya berita kematian Obama masih belum jelas.

“Itu kan aneh, berita itu kan enggak jelas malah dirayakan,” ujarnya saat dihubungi okezone Senin (2/5/2011).

Ismail juga beranggapan kalaupun Osama benar tewas, hal itu bukanlah kemenangan Ameriksa Serikat dalam peperangan di Afghanistan karena dia beranggapan Amerika justru kalah dalam peperangan itu.

Seperti diberitakan, ribuan orang Amerika tumpah ruah ke jalanan dan ke dekat ground zero tak lama setelah Presiden Barack Obama menyampaikan berita kematian Osama. Dengan kematian Osama, mereka menilai Amerika telah menang melawan teroris paling dicari itu.

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme